![]() | |
14 Agustus 2011 |
Ay
Setahun setelah aku dan aa’
memutuskan menjalani hidup sendiri-sendiri aku mulai sibuk dengan
kegiatan-kegiatanku walau terkadang aa’ juga hadir lagi dalam duniaku. Aku
berusaha membuka mata dan hati untuk tak terlarut pada dunia masa laluku. Juli
2011 awal kisah cinta baruku bersama seorang teman pramuka. Onki Amir namanya,
dia lebih muda beberapa bulan dariku. Aku mengenalnya di Saka Bahari dan DKC
Situbondo. Dia juniorku di Saka Bahari.
Dia bagaikan pelangi yang hadir
setelah hujan panjang tak henti-henti. Pelangi yang hadir hanya beberapa waktu
saja. Saat itu dia sedang dalam proses mencari pekerjaan. Dia memutuskan untuk
ikut tes TNI Angkatan Laut. Aku sedikit trauma dengan kata TNI. Namun aku
mendukungnya walau tak sepenuh hati mendukungnya, aku masih dihantui rasa takut
jika harus kehilangan lagi. Seperti aku kehilangan aa’ yang juga berprofesi
sebagai TNI Angkatan Darat.
Di pagi yang cerah dibawah naungan
tenda dia menelponku. Aku sedang berada di Palembang saat itu, menjalankan
tugas sebagai bindam bagi adik-adik penggalang Situbondo yang mengikuti Jambore
Nasional di Teluk Gelam. Singkat cerita dia memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku menyanggupinya, dan
berjanji menantinya hingga pengumuman pantukir. Dia berangkat pantukir dan aku pulang
ke pulau Jawa. Kami tak bisa berjumpa. Dia memberiku sebuah hadiah yang
ditipkan kepada Imam, teman pramuka. Hadiahnya berisi sandal rumah berwarna
merah, warna kesukaanku. Aku menyayangimu ay :*.
Aku menikmati hari-hari menantinya
yang sedang pantukir. Aku mendukungnya jika nantinya dia lolos dan pergi ke
kobangdikal, tapi aku juga sedikit khawatir. Aku ingin dekat bersamanya, tak
ingin jauh-jauh lagi dengan orang yang aku sayang. Dua minggu berlalu,dia belum
juga da kabar. Aku masih menunggu. Kemudian suatu hari dia mengirimi aku kabar
lewat wall facebookku. Dia tidak lolos. Jangan bersedih sayang,aku masih
bersamamu. Aku tetap menyayangimu. Namun kemudian ada seorang teman yang mengomentari statusku
dan berkata bahwa aku bahagia dia tak
lolos pantukir. Bukan aku bahagia dia tak lolos pantukir, tapi aku bahagia bisa
segera berjumpa dengannya. Aku merindukannya.
Saat pertama berjumpa dengannya, dia
menjemputku di rumah. Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padanya. Terutama
mengenai kabar kabur bahwa sebelum dia menyatakan cinta padaku, dia meminta
balikan kepada fifi. Ah entahlah, aku benci harus membahas hal ini. Aku bahagia
bisa berjumpa dengannya, dia sedikit lebih kurus dan rambutnya mirip-mirip
tentara saja. Aku dan dia pergi makan. Tepatnya aku menemaninya makan, aku
hanya pesan roti dan minum kopi susu saja. Kemudian kita berkeliling Situbondo
dan mampir ke tempat Onki biasa latihan voly. Disana aku berjumpa temannya. Ah
aku kembali merasakan suasana pergi bersama orang yang di sayang. Terima kasih
untuk malam itu ay :*.
Hari-hari kita lewati penuh bahagia,
tapi maaf jika terkadang aku membuatnya kecewa. Terkadang aku tak mengangkat
telponnya. Tak membalas smsnya. Tapi yakinlah aku menyayanginya sepenuh hatiku. Kita selalu pergi ke kwarcab
bersama, pergi rapat bersama, dan ternyata kita dijadikan petugas untuk ulang
janji pramuka. Kita selalu pergi latihan bersama. Ah indah rasanya. Disaat dia
ulang tahunpun kita selalu bersama. Tepat tanggal 17 Agustus waktu itu. Aku
memberinya dompet berwarna hitam dan putih. Kemudian sorenya setelah penurunan
bendera hingga malam hari kita menghabiskan waktu bersama teman-teman pramuka
di rumah kak Giarto yang juga sedang ulang tahun. Selamat ulang tahun
sayangku,semoga tes berikutnya kamu lulus dan pergi ke Kobangdikal ya :*.
Pertengkaran mulai menyerang
hubungan aku dan dia. Dia selalu marah dan aku susah untuk merayunya, padahal
aku tak bermaksud membuatnya marah. Aku sangat khawatir dan takut ketika dia
marah, pernah suatu ketika dia membawaku mengebut disaat aku meminta pulang
padahal kita baru saja sampai di pantai. Maafkan aku ay L. Ketika dia marah, dia selalu tak membalas
smsku, dia selalu berkata kasar padaku. Aku kecewa ay sama kamu,tp aku masih
menyayangimu. Hingga aku benar-benar tidak dihubungi sama sekali. Dia menjadi
panitia kemah di Unarspun aku tak dihubungi. Ada seseorang yang mengatakan
padaku jika Onki berkenalan dengan seorang perempuan disaat kemah itu. Ah
menyebalkan -_-. Hingga suatu saat aku membaca sms di HPnya yang benar-benar
membuatku sangat sangat sakit hati. Dan memutuskan ingin mengakhiri semuanya.
Tapi Onki tak mau, di memaksaku untuk tetap menjalankan hubungan ini dan
meminta satu kesempatan lagi. Aku menurutinya.
Hari demi hari kita lewati dengan
pertengkaran yang semakin menjadi momok dlam hubungan kita, dia juga jarang
mengirimiku sms. Tak menelponku. Smsku diabaikan, telponkupun tak
diindahkanyya. Hingga aku berjumpa dia di acara Dive Pramuka Emas di Pasir
Putih Situbondo. Dia berkata padaku, dia tak suka bila aku membanding-bandingkannya
dengan Alfian(aa’). Ah, sepertinya aku tak pernah melakukan hal itu. Kemudian
dia benar-benar membuatku kecewa. Dia semakin liar. Semakin membuatku benci.
Dia berkenalan dengan perempuan-perempuan disana. Dia tak memperlakukanku dengan baik, apakah
dia telah bosan denganku? Apakah ada perempuan lain yang memikat hatinya? Apa
dia tak ingat disaat dia memohon-mohon padaku untuk tak pernah meninggalkannya?
Kemudian setelah beberapa waktu dia
tak menghubungiku, dia menghubungiku dan meminta berjumpa denganku. Ada hal
yang ingin dia sampaikan. Tanggal 4 November 2011 aku pulang ke Situbondo, dia
menjemputku. Aku bertanya apakah yang ingin dia sampaikan? Ternyata oh ternyata
dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Aku masih sangat mengingat
perkataannya waktu itu:
“Aku gak bisa nerusin hubungan ini.
Kamu tau sendiri kan kita selalu bertengkar? Ya aku tau aku selama ini seperti
anak kecil, aku yang salah. Suatu saat kamu akan tau dan mengerti kenapa aku
memutuskan untuk berpisah”. :(
Hari demi hari, minggu demi minggu
aku memantau timelinenya. Akupun dapat memahami jika dia memutuskanku karena
ingin fokus pada cita-citanya. Yasudahlah, aku memahami dan mulai
merelakan. Namun bulan demi bulan
berlalu dan aku menerima sms dari seorang teman yang benar-benar mengejutkanku.
“Nif, Onki sudah punya pacar baru”. Kira-kira begitulah isi dari sms temanku.
Dunia seakan mendukungku untuk menangis karena kecewa. Padahal saat itu dia
sedang menjalani tes. Itu berarti dia memutuskanku bukan karena dia ingin fokus
pada tesnya. Mungkin karena ada perempuan lain! Aku muak padamu ay -____-!
Selama aku sudah berpisah dengannya
aku masih sering behubungan dengannya, dia masih sering mengunjungiku di rumah.
Namun ternyata dia juga tidak lulus pantukir lagi. Kemudian dia mengikuti tes
Secaba TNI AL untuk kedua kalinya namun tak pernah mengakui bahwa dia mengikuti
tes lagi padaku. Hingga suatu hari temanku memberikan info padaku jika Onki
lulus pantukir Secaba TNI AL. Aku menelponnya namun dia tetap tak mengakui, dia
mengatakan padaku bahwa dia sedang dirumah dan tak pernah ikut tes. Namun
setelah aku bujuk, dia mengakui juga. Selamat ay :*.
Semenjak pengumuman itu, aku
meraskan rindu. Mungkin karena aku terbiasa dengan kehadirannya namun tiba-tiba
dia tak ada. Aku memutuskan untuk menunggu kabar darinya, hingga aku membuat
kesepakatan dengan diriku sendiri bila Onki menghubungiku, aku ingin tetap bisa
merasakan pundaknya untuk kusandari. Namun jika dia tak menghubungiku, aku harus
benar-benar rela dan melupakannya. Aku tak boleh memaksakan kehendakku. Terlalu
berseiko, pasti ada perkataan bahwa aku hanya melirik pangkat dan seragam dia
saja. Aku pernah mengalami hal itu saat Onki dulu ikut tes Secaba TNI AL yang
pertama kali. Kata-kata seperti itu membuatku risih :(.
Suatu hari, temanku Vica memberi
kabar padaku jika Onki menelponnya. Onki juga mengirimi sms padanya, berkata
akan pulang disaat Idul Adha. Oh ternyata dia tak menghubungiku, dia telah lupa
padaku. Yasudahlah. Sekarang sudah jelas. Aku harus melupakan dan merelakan.
Aku tidak boleh merindukan masa-masa Juli tahun 2011. Melupakan rasanya
bersandar di pundak terbaik yang pernah kusandari. Selamat tinngal ay:(.
Ay :( |