Kamis, 18 Oktober 2012

Aa'



          Kalian tau PLP Marinir di Situbondo? Iyah PLP Marinir. Tepatnya di Karang tekok, Situbondo. Itu tempat pertama kali aku berjumpa dia. Desember 2007. Aku dan dia sama-sama menggunakan seragam pramuka saat itu. Sudah 5 tahun yang lalu. Aku ingat senyuman termanis yang pernah aku temui waktu itu. Ah senyuman nakalnya akan selalu aku ingat. Kurus, hitam, rambut sedikit cepak, tinggi dan manis. Dia sudah punya kekasih. Namun tetap mampu menebar pesona dan senyuman menggoda ke seluruh wanita. Itulah kemampuan dia. Yang aku suka dan aku benci.
          Aku memanggilnya aa’. Panggilan sayangku untuknya waktu itu, sewaktu dia menjadi kekasihku. Sekarang? Bukan panggilan sayang lagi, hanya panggilan sebagai kakak. Aa’ itu merupakan sosok inspiratif dalam hidupku. Dia yang menjadi  pendamping hidupku di saat aku mulai beranjak dewasa. Dia yang mengajarkan aku bagaimana mencintai seseorang, bagaimana cara menjadi wanita yang mampu menanti dengan setia, menjadi wanita yang sabar dan tegar, serta menjadi seseorang yang tak menyianyiakan kehidupan.
          Aku mengenalnya sejak aku masih berseragam putih abu-abu. Terlalu banyak waktu yang aku lewatkan bersamanya. Pergi ke pantai dan gunung setiap hari Minggu, di antar jemput ke sekolah setiap pergi sekolah dan setiap latihan karate. Dia selalu mengingatkanku untuk menyikat sepatu setiap akan pergi sekolah, selalu mengingatkanku untuk mengecek ulang buku-buku yang akan dibawa. Dia selalu menantiku pulang di depan Gor Situbondo. Aku masih sangat mengingatnya. Tak kan kulupakan. Ah, aku rindu masa-masa itu!
Apakah kalian tau? Hal yang aku suka dari aa’ adalah ketika dia bercerita. Dia sering bercerita tentang kehidupannya. Bahkan ketika dia telah menjadi tentara saja, dia selalu menceritakan setiap hal yang dia lalui di tempat dia pendidikan. Mendengarnya bercerita merupakan hal yang aku nanti walau hanya lewat telepon saja. Aku dan dia LDR.
          Lalu bagaimana tentang hal terindah ketika bersamanya? Setiap waktu yang kulalui bersamanya merupakan hal terindah. Hal yang paling membahagiakan darinya ketika dia masih sempat menelponku disela-sela dia pendidikan ketika aku ulang tahun. Hanya beberapa menit saja. Sama halnya dengan itu, pertama kali aku jumpa dia setelah ditinggal pendidikan dasar aku juga hanya berjumpa beberapa menit saja karena aku harus pergi study tour ke Bali. Saat itu dia datang menemuiku bersama mas Aliwafa. Sedangkan hal terburuk yang aku lalui bersamanya adalah ketika dia akan pegi terjun untuk yang pertama kali. Dia mengakui segala kesalahannya padaku. Kesalahan yang membuatku menangis dihadapannya. Pedih dan masih ada sisa sayatan luka itu hingga kini.
          Di setiap kebersamaan juga pasti akan ada perpisahan. Tuhan menghendaki aku dan dia berpisah. Aku harus benar-benar merelakan dia untuk pergi bersama wanita lain. Tak bisa aku ceritakan bagaimana kejadian itu. Terlalu menyakitkan, yang pasti saat ini aku telah ikhlas ^^. Dan tak lupa, ada satu hal janji yang belum ditepati oleh dia, dia akan hadir di akad nikahku suatu saat nanti. Entah kapan, entah dimana, entah dengan siapa.
          Saat tulisan ini aku buat, dia berumur 22 tahun. Selisih dua tahun denganku, saat ini dia telah memiliki calon pendamping hidup. Semoga aa’ selalu bahagia disana. Dan titip pesan untuk pendampingmu, jangan pernah cemburu padaku. Aku tak akan pernah kembali kepada aa’. Karena aku tau bagaimana rasanya ketika seorang yang  kita jaga kemudian meninggalkan kita bersama wanita lain. Sakit. Tak ada obatnya. 

NifAndra

Tidak ada komentar: